Senin, 30 April 2012

Askep Osteosarkoma


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN OSTEOSARKOMA

1.      PENGERTIAN
a.       Sarkoma Osteogenik (osteosarkoma) merupakan tumor tulang primer maligna yang paling sering dabn berakibat fatal. Tumor ini menyebabkan metastasis awal pada paru (Smeltzer Suzanne, 2001; 2347)
b.      Osteosarcoma merupakan sebuah perubahan sel-sel tulang menjadi sel-sel yang ganas dan menyebabkan tulang menjadi rapuh. (www.emedicine.com)
c.       Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor tulang ganas, yang biasanya berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan pada masa remaja. (www.medicastore.com)

2.      PATHOFISIOLOGIS
Pada dasarnya osteosarkoma adalah adanya tumor  di tulang yang menyebabkan reaksi tulang normal dengan osteolitik (destruksi tulang) dan osteoblastik (pembantukan tulang)

3.      MANIFESTASI KLINIS
a.       Terjadi pada ekstremitas (berupa pembengkakan)
b.      Nyeri (ringan atau berat)
c.       Adanya suatu pertumbuhan tulang yang tidak jelas
d.      Sulit terdeteksi serta menimbulkan kecacatan (terjadi patah tulang)
e.       Defisit neurologik (Nyeri progresif, kelemahan, parestesia, paraplegia, retensio urine)
f.       Kompresi korda spinalis

4.      EVALUASI DIAGNOSTIK
a.       Pemerikasaan fisik
b.      Pemerikasaan Penunjang (CT Scan ( Computed Tomography Scan), MRI (Magnetic Resinance Imaging), Biopsi, Sinar X, Pemeriksaan Laboratoruim Darah Lengkap, Pemindaian tulang, Mielogram, arteriografi)





5.      PENATALAKSANAAN
a.       Pengangkatan
-          eksisi lokal
-          amputasi ektremitas di atas tumor
b.      Penghancuran
-          Radiasi
Bila tumor bersifat radiosensifit
-          Kemoterapi
Pre operatif, pasca operatif dan pencegahan terjadinya mikrometastasis tulang secara berkelanjutan
c.       Terapi kombinasi
Terapi kombinasi yang dimasud adalah penanganan awal dengan kemoterpidilanjutkan dengan pembedahan dengan tujuan memutus pertumbukan mikrometastasis
d.      Terapi tambahan
-          fiksasi interna fraktur patologik
-          fiksasi interna profilaksis
e.       Pengobatan
-          kortikosteroid
-          diuretic
-          analgesic
-          antibotik
-          jika terjadi hiperkalsemia (hidrasi dengan pemberian normal salin intravena)
-          fosfat
-          nitramisin
-          kalsitonin










PROSES KEPERAWATAN
1.      PENGKAJIAN
a.       Identitas
Terjadi pada mereka yang berada dibawah 20 tahun, lebih banyak terjadi pada laki-laki, Osteosarcoma yang konvensional bisa saja terjadi di usia yang beragam, namun kebanyakan terjadi pada dekade ke 2 usia penderita karena pada masa ini pertumbuhan tulang memuncak dan intensif.
b.      Riwayat penyakit sekarang
Rasa sakit pada tulang yang mengalami kelainan ini dan ada pembengkakan yang dapat terus membesar dan dapat diraba.
c.       Riwayat penyakit dahulu
Tanda awal dari penyakit ini bisa merupakan patah tulang karena tumor bisa menyebabkan tulang menjadi lemah. Patah tulang di tempat tumbuhnya tumor disebut fraktur patologis dan seringkali terjadi setelah suatu gerakan rutin.
d.      Riwayat penyakit keluarga
Dalam sebuah penelitian osteosarcoma merupakan penyakit yang di turunkan (www.medicastore.com)
e.       ADL
Nutrisi                         : -
Aktivitas                     : Kelumpuhan, imobilitas.
Personal Hygiene        : Kesulitan mobilitas menyebabkan penurunan dalam pemenuhan kebutuhannya.
Istirahat tidur              : dapat terganggu jika rasa nyeri terjadi.
Eliminasi                     : Kesulitan mobilitas menyebabkan penurunan dalam pemenuhan kebutuhannya

2.      DIAGNOSIS
a.             Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses patologik dan pembedahan
b.            Resiko tinggi terjadi injury b/d fraktur patologik yang berhubungan dengan tumor
c.             Gangguan hargadiri b/d hilangnya bagian tubuh atau perubahan peran
d.            Kurangnya pengetahuan diri b/d kurangnya pengetahuan mengenai proses penyakit dan program terapi




3.      INTERVENSI
a.       Dx I
-          Tujuan
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri
-          Intervensi
-          Beri penjelasan kepada klien trentang cara pengatasi nyeri dan penyebab nyeri
-          Ajarkan teknik relakssan dan distraksi
-          Observati TTV
-          Kolaborasi dalam pemberian analgetika
b.      Dx II
-          Tujuan
Tidak terjadi injury
-          Intervensi
-          Jelasklan kepada klien tentang cara mengatasi dan terjadinya injury
-          Batasi Aktivitas
c.       Dx III
-          Tujuan
      Peningkatan harga diri dan tidak terjadi komplikasi
-          Intervensi
-          Memberikan motivasi kepada klien
-          Melibatkan peran keluarga
d.      Dx IV
-          Tujuan
Klien dapat memahami tentang proses penyakit dan program terapi
-          Intervensi
-          Jelaskan kepada klien tentang proses penyakit dan program terapi
-          Beri motivasi klien untuk mematuhi program terapi

4.      IMPLEMENTASI
Implementasi sesuai intervensi






5.      EVALUASI YANG DIHARAPKAN
a.       Dx I
Klien mengatakan mengalami nyeri atau  nyeri berkurang,
b.      Dx II
-          Tidak mengalami stres
-          Klien tampak menggunakan alat bantu sebagai penyangga
c.       Dx III
-          Klien dapat mengidentifikasi tanggung jawab rumah tangga dan keluarga
-          Klien memperlihatkan kepercayaan diri pada kemampuannya
-          Klien memperlihatkan penerimaannya pada perubahan citra tubuh
-          Klien memperlihatkan kemandirian dalam aktivitasnya sehari-hari

d.      Dx IV
-          Klien mau berdiskusi dengan perawatan terkait dengan proses patologik dan program terapi
-          Klien dapat menerangkan kembali  tentang proses patologik dan program terapi




















DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan medical bedal, Jakarta ; EGC
Dongoes, Marylin, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3, Jakarta ; EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar